PASAR DAN POSITIONING
a. Pentingnya segmentasi pasar
segmentasi
memiliki peran penting karena beberapa alasan: pertama, segmentasi memungkinkan
perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi
pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk
menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan
perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta
menentukan posisi pasar perusahaan. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk
menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan
target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi
merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari
sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
b. Keterkaitan segmentasi, targeting dan positioning
Segmentasi
(Segmentation)
Kotler
(1997) menyebutkan segmentasi pasar sebagai proses membagi pasar menjadi
kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen
dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan strategi
bauran pemasarannya.
Target
(Targeting)
Target
(targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki atau
bagaimana cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target
pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan
fleksibilitas (Kotler, 1997). Prioritas dipakai karena perusahaan tidak pernah
bisa melayani semua orang yang ada di pasar. Sedangkan konsep variabilitas
digunakan ketika menghadapi situasi persaingan yang sudah meningkat, karena
perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang yang
akan diprioritaskan.
Posisi (Positioning)
Ada
beberapa pengertian posisi. Di bawah ini pengertian positioning diberikan oleh
beberapa ahli sebagai berikut :
a. Menurut
Assauri (1999) Positioning adalah cara untuk meningkatkan dan menempatkan
produk yang kita buat dengan pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan katalain
positioning dipakai untuk mengisi serta memenuhi keinginan konsumen dalam
kategori tertentu.
b. Menurut
Kotler (1997) Suatu tindakan untuk mendesain penawaran perusahaan serta image sehingga
menciptakan tempat dan nilai tersendiri dalam pikiran konsumen.
c. Menurut Basu Swastha (1992) Positioning
adalah suatu cara yang dilakukan terhadap pikiran atas prospek,
d. Menurut Husein Umar (2003)
Langkah
dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:
1.
Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan
posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran
terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam
menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus
meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari
perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3.
Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi
strategi bila dibutuhkan.
c.
Segmentasi pasar berdasar produk/aplikasi jasa
Jasa
Perkembangan pemasaran berawal dari tukar-menukar barang secara sederhana tanpa
menggunakan alat tukar herupa uang ataupun logam mulia. Dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan, maka semakin dibutuhkannva suatu alat tukar yang berlaku umum
dan untuk itulah diciptakan uang.
Adapun
definisi jasa menurut Philip Kotler dalam Tjiptono (2001:6) sebagai berikut:
Jasa
adalah setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak
lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bias berhubungan dengan produk
fisik maupun tidak.
Jasa/pelayanan merupakan suatu kinerja
penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada
dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam strategi pemasaran, definisi jasa harus
diamati dengan baik karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa
barang.
Sebenarnya
perbedaan secara tegas antara barang dan jasa sering kali sukar dilakukan. Hal
ini dikarenakan pembelian suatu barang sering kali disertai dengan jasa- jasa
tertentu. Dan sebaliknya Pembelian suatu jasa seringkali juga melibatkan
barang- barang yang melengkapinya.
Produk Keputusan-keputusan tentang produk
mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, mereknya, kemasan garansi,
dan servis setelah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah
menganalisa kebutuhan dan keinginan pasarnya. Apabila masalah ini telah
diselesaikan maka keputusan-keputusan tentang harga, distribusi dan promosi
dapat dilaksanakan.
Basu
Swastha, 1979: 94 mendefinisikan produk adalah suatu sifat yang komplek baik
dapat diraba atau tidak dapat diraba ermasuk bungkus, warna, harga, prestise
perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh
pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Sedangkan Philip Kotler,
1995: 9menyatakan bahwa produk merupakan apa saja yang dapat ditawarkan ke
dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasuk di dalamnya obyek, fisik,
jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Adapun Sumarni 1992:179
mendefinisikan produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar
untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian.
d.
Segmentasi pasar berdasarkan perilaku konsumen
Menurut
Kotler, Segmentasi dibagi menjadi empat variabel segmentasi utama bagi
konsumen. Variabel segmentasi yang umumdigunakan adalah variabel geografis,
demografis, psikografis, dan perilaku.
a.
Segmentasi geografis
Segmentasi
geografis digunakan untuk mengklasifikasikan pasar berdasarkan lokasi yang akan
mempengaruhi biaya operasional dan jumlah permintaan secara berbeda. Dalam segmentasi
geografi, pasar dibagi menjadi unit geografis, seperti: negara, provinsi, kota
atau lingkungan. Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen
menjadi bagian pasar menurut skala wilayah atau letak geografis yang dapat dibedakan berdasarkan :
1) Wilayah
Dapat
diperoleh segmen pasar yang berupa pasar lokal, pasar regional, pasar nasional,
dan pasar luar negeri atau ekspor. Masing-masing pasar berdasarkan wilayah ini
berbeda-beda potensi dan cara menanganinya.
2) Iklim
Dengan
dasar ini, diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah pegunungan dan
dataran tinggi serta pasar daerah pantai dan dataran rendah. Masing-masing
pasar berdasarkan iklim ini berbeda kebutuhan, keinginan dan proferensinya
3) Kota
dan Desa
Dapat
diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah perkotaan dan pasar daerah desa
atau pertanian. Masing-masing segmen pasar ini berbeda potensi serta motif,
perilaku, dan kebiasaan pembeliannya sehingga membutuhkan cara penanganan
pemasaran berbeda.
b.
Segmentasi demografis
Dalam
segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi
kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis adalah dasar
yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Hal ini karena
kebutuhan konsumen, keinginan, dan tingkat penggunaan seringkali sangat dekat
dengan variabel demografi, dan variabel ini lebih mudah diukur daripada jenis
variabel segmentasi lainnya.
c.
Segmentasi psikografis
Segmentasi
psikografis, segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen atau pembeli
menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel pola atau gaya hidup (life
style) dan kepribadian (personality). Sebagai contoh, segmen pasar masyarakat yang
bergaya hidup konsumtif dan mewah berbeda dengan segmen pasar masyarakat yang
bergaya hidup produktif dan hemat yang mementingkan kualitas dengan harga yang
relatif murah.
d.
Segmentasi perilaku
Dalam
segmentasi perilaku pasar diklasifikasi dalam kelompok - kelompok yang
dibedakan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau respon terhadap suatu
produk.
e.
Proses segmentasi pasar
Segmentasi
pasar mencakup empat langkah yakni sebagai berikut:
1.
Mengenali produk terkait untuk memenuhi suatu set kebutuhan pada pasar sasaran.
Segmen dari pasar sasaran yang dipilih oleh suatu perusahaan sudah tentu telah
disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya, kemampuan perusahaan antara lain
reputasi, produk yang telah mampu diproduksi, suatu teknologi atau keterampilan
lainnya yang menyangkut pengembangan produk, promosi, distribusi, dan pelayanan
yang bisa memuaskan konsumen. Tugas pertama dari perusahaan ialah mengenali set
kebutuhan (need set) dimana perusahaan mampu memenuhinya. Sebagai contoh
misalnya mobil memenuhi lebih dari satu kebutuhan, bukan hanya sebagai alat
transportasi atau alat angkut. Seseorang membeli mobil untuk memenuhi alat
transportasi (ke kantor) dan status.
2.
Mengelompokkan konsumen dengan set kebutuhan yang serupa. Langkah berikutnya
mengelompokkan konsumen dengan set kebutuhan serupa (similar need set). Sebagai
contoh kebutuhan tentang harga yang tidak
terlalu mahal, kesenangan (fun), mobil sport (untuk anak muda bujangan dan
banyak uang), pasangan suami istri (belum mempunyai anak). Konsumen-konsumen
ini bisa dikelompokkan menjadi satu segmen selama fitur produk dan citra produk
yang dibutuhkan serupa /mirip atau bahkan sama, walaupun secara demografis
mungkin berbeda misalnya kelompok umur yang berbeda.
3.
Menguraikan profil setiap kelompok atau setiap segmen.Segera setelah konsumen
dengan set kebutuhan sudah dikenali, konsumen-konsumen tersebut harus
diuraikan, dinyatakan dalam karakteristik demografis, gaya hidup dan penggunaan
media. Agar mampu mendesain/merancang program pemasaran yang efektif. Perlu mempunyai
pemahaman yang lengkap memungkinkan pemasar mampu mengenali set kebutuhan dari
konsumen. Sebagai tambahan, pemasar tak mungkin bisa berkomunikasi secara
efektif kalau pemasar tidak memahami bagaimana produk yang dijualnya dibeli dan
dikonsumsi/dipakai/dipergunakan, bagaimana produk dipikirkan oleh konsumen dan
bagaimana konsumen menggunakan bahasa untuk menjelaskan tentang produk yang dibutuhkan
dan diinginkan.
4. Memilih
segmen yang menarik untuk dilayani (sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
perusahaan). Begitu pemasar mempunyai pemahaman yang lengkap untuk setiapsegmen,
pemasar harus memilih pasar sasaran (target market) yaitu segmen dari pasar
yang lebih luas. Dimana pemasar akan memfokuskan kegiatan pemasarannya.
Keputusan ini didasarkan pada kemampuan pemasar untuk memberikan kepada segmen
yang telah dipilihnya dengan nilai konsumen yang superior akan tetapi masih menguntungkan.
Dalam
literatur lainnya, tahapan melakukan segmentasi sebagai berikut :
1.
Menganalisis hubungan konsumen-produk
Tugas
pertama dalam penyegmentasian pasar adalah menganalisis hubungan
konsumen-produk.
2.
Mencari dasar segmentasi
Tidak ada
cara yang mudah untuk menentukan dasar segmentasi pasar yang relevan. Namun
demikian, dalam sebagian besar kasus, paling tidak ada beberapa dimensi awal
yang dapat ditentukan dengan mengacu pada tren pembelian sebelumnya dan
penilaian manajemen Pendekatan umum ketiga biasanya disebut segmentasi
personal/situasi.
a.
Segmentasi manfaat
Hal yang
menjadi kepercayaan dasar dari pendekatan segmentasi manfaat (benefit
segmentation) adalah bahwa manfaat yang dicari seseorang dalam mengonsumsi
suatu produk adalah alasan dasar keberadaan segmen pasar sebenarnya.
b.
Segmentasi psikografis
Segmentasi
psikografis membagi pasar berdasarkan perbedaan gaya hidup konsumen. Umumnya
segmentasi psikografis mengikuti suatu model post-hoc.
c.
Segmentasi personal / situasi
Pasar
dapat dipilah berdasarkan situasi penggunaan yang dikaitkan dengan
perbedaan-perbedaan individu konsumen. Hal ini dikenal sebagai segmentasi
personal/situasi.
3.
Mengembangkan posisi produk
Pemosisian
produk adalah memposisikan produk relatif pada produk
pesaing
dalam benak konsumen.
4.
Memilih strategi segmentasi
Pemasar
atau organisasi menganalisa akan memilih fokus pada segmen
yang mana
untuk dilayani secara optimal
5.
Mendisain strategi bauran pemasaran
Pemasar
atau organisasi merumuskan strategi bauran pemasaran untuk setiap segmen yang
dipilih Mengacu pada tahapan proses segmentasi, penulis mendapati secara substansi
ada kesamaan prinsip tahapan dari keduanya.
f.
Seleksi segmen sasaran
Menyeleksi
Segmen Pasar
Setelah
melakukan evaluasi segmen yang berbeda, perusahaan harus melakukan seleksi
pasar sasaran dengan memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan
dilayani. Pasar sasaran terdiri atas kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau
karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Setidaknya terdapat tiga
strategi cakupan pasar, yakni pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated
marketing), pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), dan
pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing).
1.
Pemasaran Tanpa Pembedaan
Dalam
strategi pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), perusahaan
berusaha meninjau pasar secara keseluruhan dengan mengabaikan perbedaan segmen
pasar dan menawarkan satu macam produk kepada seluruh pasar. Tawaran itu, lebih
difokuskan pada apa yang serupa pada kebutuhan konsumen, bukannya pada apa yang
berbeda. Perusahaan merancang suatu produk tunggal dan program pemasaran yang
ditujukan pada jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan
distribusi masal dan iklan masal, serta berkeinginan menanamkan citra superior
dalam benak konsumen mengenai produknya. Misalnya, produk coca-cola dengan rasa
yang disukai oleh banyak orang tidak memandang kelas sosialnya.
Strategi
pemasaran tanpa pembedaan ini akan hemat biaya. Dengan satu jenis karakter
produk dan segmen pasar maka akan mengurangi biaya produksi, penyediaan,
transportasi, biaya periklanan, dan mengurangi biaya riset pemasaran dan
manajemen produk.
Akan
tetapi, pemasaran modern menyangsikan strategi ini. Perusahaan yang mengunakan
pemasaran tanpa pembedaan umumnya mengembangkan tawaran yang ditujukan pada
segmen paling besar dalam pasar. Kalau ada beberapa perusahaan melakukan hal
sama maka persaingan sengit akan berlangsung dalam segmen paling besar.
Kesulitan muncul ketika harus mengembangkan produk atau merek yang dituntut
harus memuaskan semua konsumen. Akhirnya, segmen paling besar mungkin kurang
menguntungkan, karena segmen ini akan memicu persaingan sengit. Menyadari hal
ini, perusahaan lebih tertarik pada segmen yang lebih kecil.
2.
Pemasaran dengan Pembedaan
Dalam
strategi pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), perusahaan
memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan memproduksi barang yeng
berbeda untuk masingmasing segmen. Dengan menawarkan variasi produk dan
pemasaran, perusahaan ini berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi
lebih kuat dalam setiap segmen pasar. Dengan posisi yang lebih kuat pada
beberapa segmen akan memperkuat identifikasi seluruh konsumen terhadap produk
dan diharapkan konsumen lebih loyal, karena perusahaan menawarkan barang yang
lebih cocok dengan keinginan segmen.
Pemasaran
dengan strategi pembedaan ini menciptakan penjualan yang lebih total ketimbang
pemasaran tanpa pembedaan. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan
penjualan total, meskipun hal ini juga akan meningkatkan biaya. Strategi
pemasaran ini meningkatkan biaya riset pengembangan beberapa produk baru,
peningkatan biaya proses produksi, dan sarana prasana yang lebih banyak.
Demikian juga, mengembangkan rencana pemasaran terpisah untuk segmen terpisah
membutuhkan peningkatan biaya riset pemasaran, peramalan, analisis penjualan,
rencana promosi dan saluran manajemen ekstra.
Dengan
alasan di atas, banyak perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran ini,
yakni mengembangkan beragam produk dan beragam strategi pemasaran. Sebagai
misal, perusahaan Coca–Cola yang juga memproduksi Fanta, Sprite, bahkan Lemon
Tea. Biaya-biaya tersebut antara lain, berupa biaya riset dan pengembangan
produk baru, biaya modifikasi produk, biaya proses produksi, biaya penyimpanan,
biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya-biaya yang lainnya.
3.
Pemasaran Terkonsentrasi
Pemasaran
barang dengan memusatkan pada beberapa pembeli saja (concentrated marketing).
Dalam strategi ini, perusahaan hanya mengkonsentrasikan pemasarannya pada satu
atau beberapa kelompok pembeli saja. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan
yang tidak bisa melayani banyak kelompok pembeli, sehingga pemasaran produk
hanya ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling menguntungkan, misalnya
mobil Marcedes Benz hanya dipasarkan kepada kelompok orang-orang kaya yang
berselera tinggi.
Pemasaran
terkonsentrasi menawarkan cara yang baik sekali bagi perusahaan kecil untuk
mendapatkan pijakan dalam menghadapi pesaing yang jauh lebih besar. Lewat
strategi pemasaran ini, perusahaan mencapai posisi pasar yang kuat dalam segmen
yang dilayani karena pengetahuan yang lebih banyak tentang kebutuhan segmen.
Perusahaan banyak juga menikmati banyak penghematan operasional karena
spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan promosi. Namun, pada waktu sama
pemasaran terkonsentrasi juga mengandung resiko yang lebih besar dari normal.
Segmen tertentu bisa berubah seketika, atau perusahaan besar memasuki segmen
yang sama. Oleh karena itu, banyak perusahaan memilih memasuki beberapa segmen
pasar.
g.
Penetapan target pasar
Setelah
membagi-bagi dan memetakan pasar dalam beberapa segmen, selanjutnya yang
dilakukan adalah penentuan target pasar yang akan dibidik. Kartajaya
berpendapat, “targeting adalah strategimengalokasikan sumber daya perusahaan
secara efektif, karena sumber daya yang dimiliki terbatas”. Penetapan pasar
sasaran terdiri atas pengevaluasian dan pemilihan satu atau lebih segmen pasar
yang mempunyai nilai kecocokan paling tepat dengan kemampuan perusahaan. Dalam
manajemen pemasaran strategik, terdapat upaya untuk membina hubungan antara
organisasi perusahaan dengan pelanggan sebagai tujuan akhir dari suatu strategi
pemsaran yang berhasil.Dalam mengevaluasi segmen-segmen pasar yang berbeda, sebuah
perusahaan perlu memperhatikan tiga faktor berikut;
a.
Pertumbuhan dan besarnya segmen
Langkah
pertama adalah menganalisis data nilai penjualan sekarang, tingkat penjualan,
dan margin keuntungan yang diharapkan disetiap segmen.
b. Daya
tarik struktural segmen
Perusahaan
memperhatikan beberapa faktor stuktural utama yang mempengaruhi daya tarik
segmen dalam jangka panjang. Yaitu, perusahaan menilai pesaing yang ada dan
memilih pesaing potensial.
c. Tujuan
dan Sumber daya perusahaan
Jika
benar-benar ingin menang pada sebuah segmen pasar, perusahaan perlu menggunakan
sumber daya dan keahlian yang lebih baik dalam persaingan. Tujuan dan
sumberdaya perusahaan adalah kekuaan yang dimiliki oleh pemasar.
Kriteria
Memilih Target Pasar Sebagai berikut :
1.
Responsif Pasar sasaran harus responsif terhadap produk atau program-program
pemasaran yang dikembangkan.
2. Potensi
penjualan Potensi penjualan harus cukup luas.
3.
Pertumbuhan yang memadai Pasar tidak dapat dengan segera bereaksi.
4.
Jangkauan media Pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasar tepat
memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya.
h.
Positioning
Positioning merupakan suatu
tindakan yang dilakukan perusahaan dalam merancang tawaran dan citra
perusahaan,sehingga menempati posisi yang khas di dalam benak pelanggan sasarannya.
Dalam melakukan positioning, diawali dengan mengidentifikasi pasar yang
kemudian dikembangkan menjadi sebuah strategi untuk melakukan positioning
dengan menyusun strategi analisis pasar, analisis internal perusahaan, dan
analisis kompetitif.Dalam mengukur persepsi pelanggan dapat digunakan dengan
metode yang sudah ada. Pada Tabel dijelaskan perbandingan tiga metode yang
dapat dilakukan dalam melakukan positioning.
Penetapan Posisi Pasar
(Positioning) Penetapan posisi adalah tindakan merancang tawaran dan citra
organisasi sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (diantara pesaing)
di dalam benak pelanggan sasarannya. Kotler memandang posisi sebagai suatu
latihan kreatif yang dilakukan terhadap produk yang ada. Penetapan posisi
dimulai dengan produk, suatu barang, jasa, organisasi, lembaga, atau bahkan
orang. Tujuan penetapan posisi adalah untuk membedakan persepsi organisasi
berikut produk dan jasanya dari pesaing (Lupiyoadi, 2001).
i.
Repositioning
Repositioning
Menurut Rosenthal (2003) dalam Zahid dan Raja (2014) repositioning ini bukan
mengganti brand di dalam pikiran konsumen, tetapi mengganti image dari brand
tersebut di dalam pikiran konsumen, dan juga memberikan edukasi mengenai nama
baru itu ke dalam pikiran konsumen supaya bisa mensosialisasikannya.
Penelitian-penelitan menyebutkan bahwa konsumen akan langsung bereaksi pada
saat perusahaan melakukan reposition terhadap lini bisnisnya.
Kesimpulan :
Di dalam
Segmentasi pasar merupakan suatu sebagai
proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana
tiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan
dengan strategi bauran pemasarannya. Segmentasi pasar Memiliki beebagai jenis
yaitu segmentasi pasar Berdasarkan produk
dan segmentasi pasar Berdasarkan konsumen . Segmentasi pasar juga
saling behubungan dengan taget pasar Dan positioning.
Daftar
pustaka:
Widiyawati,
Dwi Siska.2014.ANALISIS SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING (STP) DALAM PENJUALAN
PRODUK KECAP CAP KOKI DOLLAR DITULUNGAGUNG
Yuliana, Rahmi.2013.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PRODUK SEPEDA MOTOR MATIK BERUPA SEGMENTASI,
TARGETING, DAN POSITIONING SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
DI SEMARANGJURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 2, Hal.1-14.
Prasetyaningrum,Selfi
Enggar.2016. STRATEGI PENETAPAN TARGET PASAR di LAKSMI KEBAYA MUSLIMAH
&WEDDING SERVICE SURABAYA .
Karamoy,
Sandy Wulan. 2013. STRATEGI SEGMENTING, TARGETING DAN POSITIONING PENGARUHNYA
TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN PRODUK KPR BNI GRIYA. Jurnal EMBA Vol.1
No.3 September 2013, Hal. 562-571
Munandar,
Dadang. ANALISIS PENENTUAN SEGMEN, TARGET, DAN POSISI PASAR HOME CARE DI RUMAH SAKIT
AL-ISLAM BANDUNG. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2
Marco
Ariano. 2017. PENGARUH REBRANDING DAN REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY
SMARTPHONE MICROSOFT LUMIA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Vol.6 No.2 (2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar