Minggu, 10 November 2019

Segmentasi Pasar Industri, Target Pasar & Positioning


PASAR DAN POSITIONING
a. Pentingnya segmentasi pasar
segmentasi memiliki peran penting karena beberapa alasan: pertama, segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
b. Keterkaitan segmentasi, targeting dan positioning
Segmentasi (Segmentation)
Kotler (1997) menyebutkan segmentasi pasar sebagai proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan strategi bauran pemasarannya.
Target (Targeting)
Target (targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki atau bagaimana cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan fleksibilitas (Kotler, 1997). Prioritas dipakai karena perusahaan tidak pernah bisa melayani semua orang yang ada di pasar. Sedangkan konsep variabilitas digunakan ketika menghadapi situasi persaingan yang sudah meningkat, karena perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang yang akan diprioritaskan.
Posisi (Positioning)
Ada beberapa pengertian posisi. Di bawah ini pengertian positioning diberikan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
a. Menurut Assauri (1999) Positioning adalah cara untuk meningkatkan dan menempatkan produk yang kita buat dengan pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan katalain positioning dipakai untuk mengisi serta memenuhi keinginan konsumen dalam kategori tertentu.
b. Menurut Kotler (1997) Suatu tindakan untuk mendesain penawaran perusahaan serta image sehingga menciptakan tempat dan nilai tersendiri dalam pikiran konsumen.
c.  Menurut Basu Swastha (1992) Positioning adalah suatu cara yang dilakukan terhadap pikiran atas prospek,
d.  Menurut Husein Umar (2003)
Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila dibutuhkan.

c. Segmentasi pasar berdasar produk/aplikasi jasa
Jasa Perkembangan pemasaran berawal dari tukar-menukar barang secara sederhana tanpa menggunakan alat tukar herupa uang ataupun logam mulia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin dibutuhkannva suatu alat tukar yang berlaku umum dan untuk itulah diciptakan uang.
Adapun definisi jasa menurut Philip Kotler dalam Tjiptono (2001:6) sebagai berikut:
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bias berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.
 Jasa/pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam strategi pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan baik karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa barang.
Sebenarnya perbedaan secara tegas antara barang dan jasa sering kali sukar dilakukan. Hal ini dikarenakan pembelian suatu barang sering kali disertai dengan jasa- jasa tertentu. Dan sebaliknya Pembelian suatu jasa seringkali juga melibatkan barang- barang yang melengkapinya.
 Produk Keputusan-keputusan tentang produk mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, mereknya, kemasan garansi, dan servis setelah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dan keinginan pasarnya. Apabila masalah ini telah diselesaikan maka keputusan-keputusan tentang harga, distribusi dan promosi dapat dilaksanakan.
Basu Swastha, 1979: 94 mendefinisikan produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba atau tidak dapat diraba ermasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Sedangkan Philip Kotler, 1995: 9menyatakan bahwa produk merupakan apa saja yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasuk di dalamnya obyek, fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Adapun Sumarni 1992:179 mendefinisikan produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian.
d. Segmentasi pasar berdasarkan perilaku konsumen
Menurut Kotler, Segmentasi dibagi menjadi empat variabel segmentasi utama bagi konsumen. Variabel segmentasi yang umumdigunakan adalah variabel geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
a. Segmentasi geografis
Segmentasi geografis digunakan untuk mengklasifikasikan pasar berdasarkan lokasi yang akan mempengaruhi biaya operasional dan jumlah permintaan secara berbeda. Dalam segmentasi geografi, pasar dibagi menjadi unit geografis, seperti: negara, provinsi, kota atau lingkungan. Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen menjadi bagian pasar menurut skala wilayah atau letak geografis yang dapat  dibedakan berdasarkan :
1) Wilayah
Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar lokal, pasar regional, pasar nasional, dan pasar luar negeri atau ekspor. Masing-masing pasar berdasarkan wilayah ini berbeda-beda potensi dan cara menanganinya.
2) Iklim
Dengan dasar ini, diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah pegunungan dan dataran tinggi serta pasar daerah pantai dan dataran rendah. Masing-masing pasar berdasarkan iklim ini berbeda kebutuhan, keinginan dan proferensinya
3) Kota dan Desa
Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah perkotaan dan pasar daerah desa atau pertanian. Masing-masing segmen pasar ini berbeda potensi serta motif, perilaku, dan kebiasaan pembeliannya sehingga membutuhkan cara penanganan pemasaran berbeda.
b. Segmentasi demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis adalah dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Hal ini karena kebutuhan konsumen, keinginan, dan tingkat penggunaan seringkali sangat dekat dengan variabel demografi, dan variabel ini lebih mudah diukur daripada jenis variabel segmentasi lainnya.
c. Segmentasi psikografis
Segmentasi psikografis, segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel pola atau gaya hidup (life style) dan kepribadian (personality). Sebagai contoh, segmen pasar masyarakat yang bergaya hidup konsumtif dan mewah berbeda dengan segmen pasar masyarakat yang bergaya hidup produktif dan hemat yang mementingkan kualitas dengan harga yang relatif murah.
d. Segmentasi perilaku
Dalam segmentasi perilaku pasar diklasifikasi dalam kelompok - kelompok yang dibedakan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau respon terhadap suatu produk.
e. Proses segmentasi pasar
Segmentasi pasar mencakup empat langkah yakni sebagai berikut:
1. Mengenali produk terkait untuk memenuhi suatu set kebutuhan pada pasar sasaran. Segmen dari pasar sasaran yang dipilih oleh suatu perusahaan sudah tentu telah disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya, kemampuan perusahaan antara lain reputasi, produk yang telah mampu diproduksi, suatu teknologi atau keterampilan lainnya yang menyangkut pengembangan produk, promosi, distribusi, dan pelayanan yang bisa memuaskan konsumen. Tugas pertama dari perusahaan ialah mengenali set kebutuhan (need set) dimana perusahaan mampu memenuhinya. Sebagai contoh misalnya mobil memenuhi lebih dari satu kebutuhan, bukan hanya sebagai alat transportasi atau alat angkut. Seseorang membeli mobil untuk memenuhi alat transportasi (ke kantor) dan status.
2. Mengelompokkan konsumen dengan set kebutuhan yang serupa. Langkah berikutnya mengelompokkan konsumen dengan set kebutuhan serupa (similar need set). Sebagai contoh kebutuhan tentang harga yang  tidak terlalu mahal, kesenangan (fun), mobil sport (untuk anak muda bujangan dan banyak uang), pasangan suami istri (belum mempunyai anak). Konsumen-konsumen ini bisa dikelompokkan menjadi satu segmen selama fitur produk dan citra produk yang dibutuhkan serupa /mirip atau bahkan sama, walaupun secara demografis mungkin berbeda misalnya kelompok umur yang berbeda.
3. Menguraikan profil setiap kelompok atau setiap segmen.Segera setelah konsumen dengan set kebutuhan sudah dikenali, konsumen-konsumen tersebut harus diuraikan, dinyatakan dalam karakteristik demografis, gaya hidup dan penggunaan media. Agar mampu mendesain/merancang program pemasaran yang efektif. Perlu mempunyai pemahaman yang lengkap memungkinkan pemasar mampu mengenali set kebutuhan dari konsumen. Sebagai tambahan, pemasar tak mungkin bisa berkomunikasi secara efektif kalau pemasar tidak memahami bagaimana produk yang dijualnya dibeli dan dikonsumsi/dipakai/dipergunakan, bagaimana produk dipikirkan oleh konsumen dan bagaimana konsumen menggunakan bahasa untuk menjelaskan tentang produk yang dibutuhkan dan diinginkan.
4. Memilih segmen yang menarik untuk dilayani (sesuai dengan kemampuan yang dimiliki perusahaan). Begitu pemasar mempunyai pemahaman yang lengkap untuk setiapsegmen, pemasar harus memilih pasar sasaran (target market) yaitu segmen dari pasar yang lebih luas. Dimana pemasar akan memfokuskan kegiatan pemasarannya. Keputusan ini didasarkan pada kemampuan pemasar untuk memberikan kepada segmen yang telah dipilihnya dengan nilai konsumen yang superior akan tetapi masih menguntungkan.
Dalam literatur lainnya, tahapan melakukan segmentasi sebagai berikut :
1. Menganalisis hubungan konsumen-produk
Tugas pertama dalam penyegmentasian pasar adalah menganalisis hubungan konsumen-produk.
2. Mencari dasar segmentasi
Tidak ada cara yang mudah untuk menentukan dasar segmentasi pasar yang relevan. Namun demikian, dalam sebagian besar kasus, paling tidak ada beberapa dimensi awal yang dapat ditentukan dengan mengacu pada tren pembelian sebelumnya dan penilaian manajemen Pendekatan umum ketiga biasanya disebut segmentasi personal/situasi.
a. Segmentasi manfaat
Hal yang menjadi kepercayaan dasar dari pendekatan segmentasi manfaat (benefit segmentation) adalah bahwa manfaat yang dicari seseorang dalam mengonsumsi suatu produk adalah alasan dasar keberadaan segmen pasar sebenarnya.
b. Segmentasi psikografis
Segmentasi psikografis membagi pasar berdasarkan perbedaan gaya hidup konsumen. Umumnya segmentasi psikografis mengikuti suatu model post-hoc.
c. Segmentasi personal / situasi
Pasar dapat dipilah berdasarkan situasi penggunaan yang dikaitkan dengan perbedaan-perbedaan individu konsumen. Hal ini dikenal sebagai segmentasi personal/situasi.
3. Mengembangkan posisi produk
Pemosisian produk adalah memposisikan produk relatif pada produk
pesaing dalam benak konsumen.
4. Memilih strategi segmentasi
Pemasar atau organisasi menganalisa akan memilih fokus pada segmen
yang mana untuk dilayani secara optimal
5. Mendisain strategi bauran pemasaran
Pemasar atau organisasi merumuskan strategi bauran pemasaran untuk setiap segmen yang dipilih Mengacu pada tahapan proses segmentasi, penulis mendapati secara substansi ada kesamaan prinsip tahapan dari keduanya.

f. Seleksi segmen sasaran
Menyeleksi Segmen Pasar
Setelah melakukan evaluasi segmen yang berbeda, perusahaan harus melakukan seleksi pasar sasaran dengan memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. Pasar sasaran terdiri atas kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Setidaknya terdapat tiga strategi cakupan pasar, yakni pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), dan pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing).
1. Pemasaran Tanpa Pembedaan
Dalam strategi pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan dengan mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk kepada seluruh pasar. Tawaran itu, lebih difokuskan pada apa yang serupa pada kebutuhan konsumen, bukannya pada apa yang berbeda. Perusahaan merancang suatu produk tunggal dan program pemasaran yang ditujukan pada jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan distribusi masal dan iklan masal, serta berkeinginan menanamkan citra superior dalam benak konsumen mengenai produknya. Misalnya, produk coca-cola dengan rasa yang disukai oleh banyak orang tidak memandang kelas sosialnya.
Strategi pemasaran tanpa pembedaan ini akan hemat biaya. Dengan satu jenis karakter produk dan segmen pasar maka akan mengurangi biaya produksi, penyediaan, transportasi, biaya periklanan, dan mengurangi biaya riset pemasaran dan manajemen produk.
Akan tetapi, pemasaran modern menyangsikan strategi ini. Perusahaan yang mengunakan pemasaran tanpa pembedaan umumnya mengembangkan tawaran yang ditujukan pada segmen paling besar dalam pasar. Kalau ada beberapa perusahaan melakukan hal sama maka persaingan sengit akan berlangsung dalam segmen paling besar. Kesulitan muncul ketika harus mengembangkan produk atau merek yang dituntut harus memuaskan semua konsumen. Akhirnya, segmen paling besar mungkin kurang menguntungkan, karena segmen ini akan memicu persaingan sengit. Menyadari hal ini, perusahaan lebih tertarik pada segmen yang lebih kecil.
2. Pemasaran dengan Pembedaan
Dalam strategi pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan memproduksi barang yeng berbeda untuk masingmasing segmen. Dengan menawarkan variasi produk dan pemasaran, perusahaan ini berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi lebih kuat dalam setiap segmen pasar. Dengan posisi yang lebih kuat pada beberapa segmen akan memperkuat identifikasi seluruh konsumen terhadap produk dan diharapkan konsumen lebih loyal, karena perusahaan menawarkan barang yang lebih cocok dengan keinginan segmen.
Pemasaran dengan strategi pembedaan ini menciptakan penjualan yang lebih total ketimbang pemasaran tanpa pembedaan. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan penjualan total, meskipun hal ini juga akan meningkatkan biaya. Strategi pemasaran ini meningkatkan biaya riset pengembangan beberapa produk baru, peningkatan biaya proses produksi, dan sarana prasana yang lebih banyak. Demikian juga, mengembangkan rencana pemasaran terpisah untuk segmen terpisah membutuhkan peningkatan biaya riset pemasaran, peramalan, analisis penjualan, rencana promosi dan saluran manajemen ekstra.
Dengan alasan di atas, banyak perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran ini, yakni mengembangkan beragam produk dan beragam strategi pemasaran. Sebagai misal, perusahaan Coca–Cola yang juga memproduksi Fanta, Sprite, bahkan Lemon Tea. Biaya-biaya tersebut antara lain, berupa biaya riset dan pengembangan produk baru, biaya modifikasi produk, biaya proses produksi, biaya penyimpanan, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya-biaya yang lainnya.
3. Pemasaran Terkonsentrasi
Pemasaran barang dengan memusatkan pada beberapa pembeli saja (concentrated marketing). Dalam strategi ini, perusahaan hanya mengkonsentrasikan pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan yang tidak bisa melayani banyak kelompok pembeli, sehingga pemasaran produk hanya ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling menguntungkan, misalnya mobil Marcedes Benz hanya dipasarkan kepada kelompok orang-orang kaya yang berselera tinggi.
Pemasaran terkonsentrasi menawarkan cara yang baik sekali bagi perusahaan kecil untuk mendapatkan pijakan dalam menghadapi pesaing yang jauh lebih besar. Lewat strategi pemasaran ini, perusahaan mencapai posisi pasar yang kuat dalam segmen yang dilayani karena pengetahuan yang lebih banyak tentang kebutuhan segmen. Perusahaan banyak juga menikmati banyak penghematan operasional karena spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan promosi. Namun, pada waktu sama pemasaran terkonsentrasi juga mengandung resiko yang lebih besar dari normal. Segmen tertentu bisa berubah seketika, atau perusahaan besar memasuki segmen yang sama. Oleh karena itu, banyak perusahaan memilih memasuki beberapa segmen pasar.
g. Penetapan target pasar
Setelah membagi-bagi dan memetakan pasar dalam beberapa segmen, selanjutnya yang dilakukan adalah penentuan target pasar yang akan dibidik. Kartajaya berpendapat, “targeting adalah strategimengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif, karena sumber daya yang dimiliki terbatas”. Penetapan pasar sasaran terdiri atas pengevaluasian dan pemilihan satu atau lebih segmen pasar yang mempunyai nilai kecocokan paling tepat dengan kemampuan perusahaan. Dalam manajemen pemasaran strategik, terdapat upaya untuk membina hubungan antara organisasi perusahaan dengan pelanggan sebagai tujuan akhir dari suatu strategi pemsaran yang berhasil.Dalam mengevaluasi segmen-segmen pasar yang berbeda, sebuah perusahaan perlu memperhatikan tiga faktor berikut;
a. Pertumbuhan dan besarnya segmen
Langkah pertama adalah menganalisis data nilai penjualan sekarang, tingkat penjualan, dan margin keuntungan yang diharapkan disetiap segmen.
b. Daya tarik struktural segmen
Perusahaan memperhatikan beberapa faktor stuktural utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang. Yaitu, perusahaan menilai pesaing yang ada dan memilih pesaing potensial.
c. Tujuan dan Sumber daya perusahaan
Jika benar-benar ingin menang pada sebuah segmen pasar, perusahaan perlu menggunakan sumber daya dan keahlian yang lebih baik dalam persaingan. Tujuan dan sumberdaya perusahaan adalah kekuaan yang dimiliki oleh pemasar.
Kriteria Memilih Target Pasar Sebagai berikut :
1. Responsif Pasar sasaran harus responsif terhadap produk atau program-program pemasaran yang dikembangkan.
2. Potensi penjualan Potensi penjualan harus cukup luas.
3. Pertumbuhan yang memadai Pasar tidak dapat dengan segera bereaksi.
4. Jangkauan media Pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasar tepat memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya.

h. Positioning
Positioning merupakan suatu tindakan yang dilakukan perusahaan dalam merancang tawaran dan citra perusahaan,sehingga menempati posisi yang khas di dalam benak pelanggan sasarannya. Dalam melakukan positioning, diawali dengan mengidentifikasi pasar yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah strategi untuk melakukan positioning dengan menyusun strategi analisis pasar, analisis internal perusahaan, dan analisis kompetitif.Dalam mengukur persepsi pelanggan dapat digunakan dengan metode yang sudah ada. Pada Tabel dijelaskan perbandingan tiga metode yang dapat dilakukan dalam melakukan positioning.
Penetapan Posisi Pasar (Positioning) Penetapan posisi adalah tindakan merancang tawaran dan citra organisasi sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (diantara pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Kotler memandang posisi sebagai suatu latihan kreatif yang dilakukan terhadap produk yang ada. Penetapan posisi dimulai dengan produk, suatu barang, jasa, organisasi, lembaga, atau bahkan orang. Tujuan penetapan posisi adalah untuk membedakan persepsi organisasi berikut produk dan jasanya dari pesaing (Lupiyoadi, 2001).

i. Repositioning
Repositioning Menurut Rosenthal (2003) dalam Zahid dan Raja (2014) repositioning ini bukan mengganti brand di dalam pikiran konsumen, tetapi mengganti image dari brand tersebut di dalam pikiran konsumen, dan juga memberikan edukasi mengenai nama baru itu ke dalam pikiran konsumen supaya bisa mensosialisasikannya. Penelitian-penelitan menyebutkan bahwa konsumen akan langsung bereaksi pada saat perusahaan melakukan reposition terhadap lini bisnisnya.
Kesimpulan :
 Di dalam Segmentasi pasar merupakan suatu  sebagai proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan strategi bauran pemasarannya. Segmentasi pasar Memiliki beebagai jenis yaitu segmentasi  pasar Berdasarkan produk dan segmentasi pasar Berdasarkan  konsumen . Segmentasi pasar   juga saling behubungan dengan taget pasar Dan positioning.


Daftar pustaka:
Widiyawati, Dwi Siska.2014.ANALISIS SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING (STP) DALAM PENJUALAN PRODUK KECAP CAP KOKI DOLLAR DITULUNGAGUNG
Yuliana, Rahmi.2013. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PRODUK SEPEDA MOTOR MATIK BERUPA SEGMENTASI, TARGETING, DAN POSITIONING SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI SEMARANGJURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 2, Hal.1-14.
Prasetyaningrum,Selfi Enggar.2016. STRATEGI PENETAPAN TARGET PASAR di LAKSMI KEBAYA MUSLIMAH &WEDDING SERVICE SURABAYA .
Karamoy, Sandy Wulan. 2013. STRATEGI SEGMENTING, TARGETING DAN POSITIONING PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN PRODUK KPR BNI GRIYA. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 562-571
Munandar, Dadang. ANALISIS PENENTUAN SEGMEN, TARGET, DAN POSISI PASAR HOME CARE DI RUMAH SAKIT AL-ISLAM BANDUNG. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2
Marco Ariano. 2017. PENGARUH REBRANDING DAN REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY SMARTPHONE MICROSOFT LUMIA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.6 No.2 (2017)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMASARAN INDUSTRI DAN E-COMMERCE

PEMASARAN INDUSTRI DAN E-COMMERCE Pengertian E-Commerce E-commerce merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau didengar saat ...